Yamal Barcelona Bisa Ambil Pelajaran El Clasico Pasca Kemenangan Madrid
Kata-kata Lamine Yamal sebelum pertandingan El Clasico lebih menimbulkan kegaduhan daripada penampilannya yang kurang mencolok di lapangan saat Barcelona kalah, dan bintang berusia 18 tahun ini bisa mengambil beberapa pelajaran berharga ke depan.
Untuk pertama kalinya remaja ini menjadi pusat kemarahan seluruh stadion setelah komentarnya sebelum kemenangan Real Madrid 2-1 pada Minggu menjadi sorotan kritik pedas di ibu kota.
Dalam sesi streaming media sosial secara bercanda Yamal menyatakan Real Madrid suka mencuri dan mengeluh, dan ia mendapat cercaan dari penonton Stadion Santiago Bernabeu selama kemenangan Los Blancos yang membuat mereka unggul lima poin dari Barca di puncak La Liga.
Pemain Madrid yang dipimpin kapten Dani Carvajal mendekati Yamal untuk memprotesnya, saat akhir pertandingan yang penuh emosi memuncak setelah peluit akhir.
Yamal akan belajar bahwa jika ia mengatakan sesuatu yang agak kontroversial, itu selalu akan dibesar-besarkan oleh media Madrid, begitu juga di sisi lain rivalitas ini.
Asisten pelatih Barcelona, Marcus Sorg, yang menggantikan Hansi Flick yang diskors, mengatakan suasana mungkin memengaruhi penampilan datar Yamal.
"Bisa jadi begitu, mungkin sedikit, karena ia juga sedang belajar menghadapi kerumunan, teriakan dan sorakan dari penonton," kata Sorg.
"Itu wajar. Biasanya ia sangat termotivasi dan bermain bagus. Hari ini tidak terlalu mudah baginya."
Yamal kini juga telah belajar bahwa terkadang ia akan mendapat balasan, yang dalam karir mudanya belum banyak ia alami.
Ia mengangkat trofi Euro 2024 bersama Spanyol tahun lalu dan melanjutkan dengan memenangkan treble domestik bersama Barcelona, serta finis kedua dalam voting Ballon d'Or.
Penyerang ini cepat melontarkan sindiran di media sosial, dan musim lalu ia bilang pemain Real Madrid bisa bicara ketika mereka mengalahkannya.
Namun dalam rivalitas seintens dan sebersejarah El Clasico, selalu ada pergantian dominasi, naik turun.
Barcelona memenangkan keempat pertandingan El Clasico musim lalu dan pemain Madrid mengingat hal itu saat mereka mendekati remaja tersebut.
"Omongan murah," tulis Jude Bellingham, pencetak gol kemenangan Real Madrid, di postingan Instagram sebagai balasan tersirat kepada Yamal.
Ciptakan Keributan
Gelandang Barcelona Frenkie de Jong mengkritik Carvajal, 33 tahun, karena berdebat dengan Yamal di depan umum.
"Kalau Carvajal ingin bicara dengan Lamine, ia bisa melakukannya secara pribadi," kata De Jong.
"Kalau ia pikir Lamine tidak seharusnya melakukan hal seperti itu, ia bisa meneleponnya. Mereka rekan setim di timnas Spanyol, saling kenal. Mengapa harus membuat keributan di lapangan?"
Di sisi lain gelandang Real Madrid Aurelien Tchouameni bilang komentar Yamal tidak terlalu mengganggu.
"Itu hanya kata-kata, dan tidak ada niat buruk. Itu justru memotivasi kami sedikit lebih, tapi kalau Lamine ingin bicara, silakan saja, tidak masalah," kata Tchouameni kepada wartawan.
"Saat saya kecil, saya ingat pertukaran kata antara pemain Barca dan Real sebelum pertandingan, dan kami menyukainya. Pada akhirnya, pertandingan dimainkan di lapangan."
Penampilan Yamal kali ini biasa saja, dengan winger itu tampak masih terpengaruh cedera groin yang sedang ia pulihkan.
Ia jarang mencoba mengalahkan lawan secara satu lawan satu, sebagian karena pertahanan Madrid yang waspada.
"Ia baru pulih dari cedera dan butuh irama, lebih banyak pertandingan di level tertinggi," kata Sorg, yang juga mencatat remaja itu mendapat perhatian ekstra dari lawan Barcelona musim ini.
"Lawan mencoba segala cara untuk bertahan dengan baik, mereka beradaptasi musim ini," lanjut asisten Flick.
"Mereka sering bermain dua lawan satu melawannya. Ia masih muda dan harus berkembang, kami akan membantunya."
Sayang jika Yamal kehilangan sedikit semangat yang membuatnya menarik baik di lapangan maupun di luar, tapi penampilan mengecewakannya akan memberinya banyak hal untuk dipikirkan dalam minggu dan bulan mendatang.