Pahlawan Piala Dunia Jadi Duta yang Dibutuhkan Haiti Kata Pelatih

Pahlawan Piala Dunia Jadi Duta yang Dibutuhkan Haiti Kata Pelatih

Haiti sebagai negara termiskin di Amerika akan berlaga di Piala Dunia 2026 setelah melalui perjuangan panjang selama 18 bulan di bawah asuhan pelatih Sebastien Migne yang belum pernah menginjakkan kaki di sana.

"Istriku saja bertanya: 'Apa yang kau lakukan, Seb?'" ujar Migne kepada AFP pada Rabu saat mengenang saat ia menerima tawaran melatih Haiti pada Maret 2024.

Pria Prancis berusia 52 tahun itu berhasil membentuk tim kompetitif di tengah krisis politik keamanan dan kemanusiaan yang parah serta membawa mereka lolos ke turnamen musim panas mendatang di Amerika Serikat Meksiko dan Kanada usai kemenangan 2 0 atas Nikaragua pada Selasa.

"Aku melihat gambar gambar di media sosial kekacauan di Haiti" kata Migne.

Pemandangan kegembiraan itu mirip dengan suasana di lapangan stadion Ergilio Hato di Curacao tempat Haiti bermain karena alasan keamanan.

"Semua orang keluar ke jalan. Pemain pemainku akan menjadi duta hebat bagi negara yang sangat membutuhkannya. Haiti bukan tempat mudah dengan rakyat yang menderita dan jarang punya kesempatan untuk berbahagia" tambah Migne.

Setelah peluit akhir para pemain dan staf berkumpul di tengah lapangan mata tertuju pada ponsel mereka menunggu hasil pertandingan Kosta Rika melawan Honduras.

Haiti membutuhkan hasil imbang kedua tim agar bisa lolos ke penampilan kedua mereka di Piala Dunia sepanjang sejarah.

Begitu Kosta Rika dan Honduras berakhir tanpa gol "semuanya meledak orang orang berlarian ke segala arah" kata Migne.

Migne sendiri kesulitan menahan emosi setelah meraih "gelar suci setiap pesepakbola".

Ia hadir di Piala Dunia 2022 sebagai asisten Rigobert Song bersama Kamerun tapi kali ini ia yang memimpin.

Perubahan Besar

Pria Prancis itu belum bisa mengunjungi Haiti karena ibu kota Port au Prince mayoritas dikuasai geng yang memaksa perdana menteri saat itu Ariel Henry mundur di awal 2024.

Tapi ia akan berkesempatan datang awal tahun depan saat liga lokal dimulai lagi dan bisa melihat bakat lokal.

"Rakyat Haiti menanti tanda dan kami akan tunjukkan bahwa kami ada" janji Migne.

Pencapaian ini hasil dari lebih 18 bulan kerja keras di mana ia "mengambil tongkat peziarah untuk meyakinkan warga ganda bergabung dalam petualangan" dan berupaya tingkatkan kondisi tim.

"Sebelum menandatangani aku sudah memantau mereka aku nilai potensi pemain seperti Ruben Providence dan Jean Ricner Bellegarde" jelas Migne.

"Aku coba yakinkan mereka aku juga goyang generasi tua dorong mereka ke sudut dan pindahkan sebagian. Aku rasa ada yang bisa dilakukan."

Ia rekrut sayap kiri Providence salah satu pencetak gol lawan Nikaragua serta gelandang Wolves Bellegarde untuk fase kualifikasi akhir ini.

Migne juga ajak bek tengah Burnley dan mantan pemain muda Belgia Hannes Delcroix bergabung beserta yang lain.

Untuk membujuk warga ganda Migne "kadang bepergian kadang pakai video call sering libatkan keluarga terkadang saudara yang jadi agen prosesnya panjang" ceritanya.

Tapi perekrutan Migne belum selesai dengan peluang main di Piala Dunia bisa tarik pemain seperti Wilson Isidor dari Sunderland atau mantan penyerang Crystal Palace Odsonne Edouard.