Tuchel Inggris Tak Ambil Pusing Rekor Jelang Kualifikasi Akhir Piala Dunia
Thomas Tuchel menyatakan bahwa catatan prestasi bukanlah fokus utamanya saat mempersiapkan timnas Inggris menghadapi pertandingan kualifikasi Piala Dunia terakhir melawan Albania pada hari Minggu, untuk menutup kampanye yang luar biasa ini.
Pelatih asal Jerman itu memulai masa jabatannya dengan kemenangan 2-0 atas Albania di Wembley pada bulan Maret, dan kini mengakhiri tahun pertamanya dengan menghadapi lawan yang sama di Tirana.
Inggris yang telah lolos ke Piala Dunia tahun depan di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat bulan lalu, berhasil meraih kemenangan di ketujuh laga Grup K tanpa kebobolan satu gol pun, catatan yang mengesankan dan sempat dijadikan bahan candaan oleh pelatih lawan Sylvinho sebagai sesuatu yang "menjijikkan".
Pada hari Minggu nanti, mereka berpeluang menjadi tim Eropa pertama yang memainkan setidaknya enam laga kualifikasi Piala Dunia dan memenangkannya semua tanpa kebobolan, tetapi hal itu tidak menjadi perhatian Tuchel.
"Kami bahkan tidak membahasnya sedikit pun," ujarnya kepada wartawan pada hari Sabtu.
"Kemarin kami memastikan sesi latihan berjalan lancar. Kualitas dan semangat para pemain yang tidak bermain berada pada tingkat tertinggi, yang benar benar menyenangkan.
"Itu menunjukkan kepada saya bahwa kami sedang menempuh jalan yang benar.
"Semua orang siap bertanding, semua orang siap memulai. Persaingan masih ketat, semangat juang masih membara."
Inggris tiba di Albania dengan skuad 23 pemain setelah Ezri Konsa mundur dari pemusatan latihan karena masalah betis.
Hal itu berarti setidaknya ada satu perubahan dari kemenangan 2-0 atas Serbia pada hari Kamis, ketika Jude Bellingham, Eberechi Eze, dan Phil Foden tampil mengesankan sebagai pemain pengganti.
Kapten Harry Kane yakin semua pemain sepakat dengan visi Tuchel yang ingin membangun rasa "persaudaraan" yang sejati.
Kane merasa bahwa prinsip ini diterima oleh semua orang meskipun pelatih sering meninggalkan pemain bintang di luar skuad utama.
"Saya pikir semua orang merasa siap bergabung, mereka ingin datang dan menunjukkan kemampuan di latihan maupun pertandingan," katanya.
"Mereka jelas ingin membuktikan kepada pelatih bahwa mereka pantas dipilih untuk musim panas nanti."
Pemain berjuluk skipper itu menambahkan: "Kami mungkin hanya punya segenggam sesi latihan dari sekarang hingga saat itu, jadi bahkan pemain seperti Marc (Guehi) yang datang ke pemusatan ini meskipun cedera, hanya untuk berada di sekitar tim.
"Saya rasa itu sangat penting, karena kami tidak punya banyak waktu untuk menyampaikan semua pesan dari sekarang hingga musim panas, dan dari sudut pandang itu, saya pikir semuanya berjalan luar biasa."