Tiga Sorotan Utama dari Pekan Premier League

Tiga Sorotan Utama dari Pekan Premier League

Ollie Watkins menjaga Aston Villa tetap bersaing untuk gelar Premier League dengan kemenangan mengesankan atas Chelsea, sehingga tiga tim teratas hanya terpaut tiga poin menjelang pertandingan terakhir Premier League di tahun 2025.

Arsenal mempertahankan keunggulan dua poin atas Manchester City setelah keduanya meraih kemenangan 2-1 melawan Brighton dan Nottingham Forest pada hari Sabtu.

Dengan rekor kemenangan 11 pertandingan beruntun, Villa akan bertandang ke markas Arsenal pada hari Selasa dalam laga krusial untuk perebutan gelar.

Di ujung bawah klasemen, West Ham tampak semakin mungkin bergabung dengan Burnley dan Wolves di Championship musim depan.

AFP Sports membahas tiga sorotan utama dari pekan Premier League:

Watkins Menambahkan Faktor X pada Perburuan Villa

Villa sedang menikmati performa terbaik sejak 1914, memaksa diri masuk ke dalam persaingan tak terduga untuk gelar liga pertama dalam 45 tahun.

Skuad Unai Emery mencapai posisi itu tanpa kontribusi besar dari pencetak gol terbanyak mereka selama lima musim terakhir.

Watkins hanya mencetak tiga gol musim ini sebelum masuk sebagai pemain pengganti dan membalikkan situasi di Stamford Bridge.

Emery mengungkapkan awal bulan ini bahwa pemain internasional Inggris itu telah berjuang melawan ketidaknyamanan lutut selama lebih dari setahun, tapi ia tampak kembali prima di kotak penalti untuk mengalahkan Chelsea.

"Mentalitasnya luar biasa, komitmennya luar biasa," ujar Emery.

Watkins berharap bisa merayakan lebih banyak pada ulang tahunnya yang ke-30 saat Villa bertandang ke Emirates, dengan tujuan menyamakan poin dengan Arsenal yang menjadi favorit juara.

Jika ini memang menjadi titik balik musimnya, maka Villa benar-benar bisa bermimpi mengakhiri penantian 30 tahun untuk memenangkan trofi apa pun.

"Saya belum berada di level yang saya inginkan. Tapi lihatlah, saya bisa gunakan ini sebagai penanda sekarang dan maju dari sini," kata Watkins.

Tekanan Meningkat pada Maresca

Hanya sebulan lalu, Chelsea adalah penantang terdekat Arsenal sebelum kedua tim bertemu di Stamford Bridge.

The Blues hanya menang sekali dalam enam laga liga sejak itu, sehingga terjun keluar dari perebutan gelar dan turun ke posisi kelima.

Enzo Maresca memanfaatkan peluang setelah satu-satunya kemenangan dalam periode itu, yakni 2-0 atas Everton awal bulan ini, untuk mengeluh tentang kurangnya dukungan di dalam klub bagi dirinya dan para pemain.

Tapi pelatih asal Italia itu mulai kehabisan kesabaran dari banyak penggemar Chelsea.

Maresca punya kredit setelah memenangkan Conference League dan Club World Cup di musim debutnya.

Tapi bermain hingga musim panas dalam kondisi melelahkan untuk menjadi juara dunia mulai memengaruhi performanya.

Maresca hanya bisa menyaksikan dari tribun, menjalani larangan berada di pinggir lapangan, saat timnya gagal memanfaatkan dominasi babak pertama sebelum runtuh ketika Villa mulai menggeber di babak kedua.

Kemampuan Emery untuk mengubah jalannya pertandingan juga tidak banyak membantu mantan pelatih Leicester itu.

Watkins menyebut manajernya sebagai "jenius taktik" berkat pergantian tiga pemain dan perubahan formasi yang membalikkan keadaan menguntungkan Villa.

Maresca berusaha merespons tapi pergantian tiga pemainnya sendiri tidak berdampak positif, dan keputusannya selanjutnya untuk menarik Cole Palmer memicu reaksi marah dari pemain internasional Inggris itu. 

Penderitaan West Ham

The Hammers dalam masalah serius setelah kekalahan 1-0 di kandang dari Fulham, meninggalkan mereka terpaut lima poin dari zona aman.

Kedatangan Nuno Espirito Santo di London timur menginspirasi raihan delapan poin dari tujuh laga pertamanya, tapi West Ham hanya meraih dua poin dari 18 poin tersisa belakangan ini.

Sementara itu, Leeds dan Forest menunjukkan form jauh lebih baik untuk menjauh dari tiga besar bawah.

"Kita bisa habiskan berjam-jam membahas semua aspek, tapi intinya ketika tidak mencetak gol, dalam situasi seperti kita, segala hal buruk terjadi pada kita," ujar Nuno.