Serikat Pemain Sepak Bola Global Sebut Tujuh Atlet di Skandal Kelayakan Tim Malaysia sebagai Korban

Serikat Pemain Sepak Bola Global Sebut Tujuh Atlet di Skandal Kelayakan Tim Malaysia sebagai Korban

Serikat pemain sepak bola internasional FIFPro menyatakan bahwa tujuh atlet yang tersangkut dalam kasus kelayakan tim nasional Malaysia justru menjadi korban, dan hukuman larangan bermain selama 12 bulan bagi mereka dianggap sangat tidak seimbang.

Federasi Sepak Bola Malaysia, FAM, telah mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga setelah FIFA menghukum para pemain tersebut dan mengenakan denda sebesar 440000 dolar AS kepada FAM pada September lalu karena menyampaikan dokumen palsu yang mengklaim para pemain kelahiran asing memiliki keturunan Malaysia.

FIFA memulai penyelidikan setelah mendapat keluhan menyusul kemenangan Malaysia 4-0 atas Vietnam pada Juni dalam kualifikasi Piala Asia, di mana dua dari tujuh pemain itu mencetak gol.

Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa tidak ada dari Hector Hevel, Jon Irazabal, Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, atau Joao Brandao Figueiredo yang memiliki orang tua atau kakek nenek lahir di Malaysia, syarat untuk dipilih ke tim nasional.

FIFPro pada Senin menyatakan dukungan penuh kepada ketujuh pemain tersebut dan menegaskan bahwa mereka tidak bersalah.

"Hukuman yang diberikan kepada mereka yaitu larangan 12 bulan dari semua kegiatan terkait sepak bola sangat tidak seimbang mengingat kondisi khusus kasus ini," tulis pernyataan mereka.

"Jelas bahwa para pemain ini sebenarnya adalah korban dalam perkara ini."

Mereka menambahkan, "Semua proses ditangani oleh lembaga di luar kendali mereka, namun kini mereka menghadapi skorsing dari klub dan konsekuensi serius yang menyusul tanpa kesalahan mereka sendiri." 

FAM membantah adanya pelanggaran yang disengaja.