Raksasa Belanda Ajax Memecat Pelatih John Heitinga
Raksasa Belanda Ajax mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka telah memecat pelatih John Heitinga setelah awal musim yang buruk sehingga tim ini terjebak di dasar klasemen Liga Champions.
"Ajax sedang mencari pelatih kepala baru. Sementara itu, Fred Grim akan mengambil alih tugas Heitinga," ujar juara Eropa empat kali itu dalam pernyataan resminya.
Heitinga menandatangani kontrak dua tahun pada bulan Mei tetapi gagal membalikkan keadaan buruk klub tersebut. Kontraknya akan diakhiri, kata Ajax.
Direktur teknis klub Alex Kroes mengakui itu merupakan keputusan yang menyakitkan.
"Kami sadar bahwa dibutuhkan waktu bagi pelatih baru untuk bekerja dengan skuad yang mengalami perubahan," kata Kroes.
"Kami telah memberi John waktu itu, tapi kami yakin lebih baik bagi klub untuk menunjuk orang lain memimpin tim."
Kroes sendiri menawarkan pengunduran diri tetapi dewan memintanya tetap bertahan demi menjaga kelanjutan.
Direktur teknis itu terikat kontrak hingga akhir musim.
"Jika klub menunjuk direktur teknis baru lebih cepat, saya akan serahkan tanggung jawab saya saat itu," katanya.
Tetesan terakhir tampaknya adalah kekalahan memalukan lagi di Liga Champions pada hari Rabu.
Ajax kalah 3-0 di kandang dari Galatasaray, kekalahan telak yang menyusul pukulan 5-1 saat tandang ke Chelsea.
Kekalahan 4-0 dari Marseille dan 2-0 dari Inter Milan membuat catatan buruk di Eropa dengan nol poin, satu gol dicetak dan 14 kebobolan.
Di kompetisi domestik, Ajax saat ini berada di posisi keempat Liga Eredivisie Belanda, tertinggal delapan poin dari pemuncak Feyenoord dan PSV Eindhoven.
Penggemar Ajax sempat mencemooh Heitinga di Stamford Bridge karena pergantian pemainnya dan sepertinya para suporter telah kehilangan kepercayaan pada manajer mereka.
Klub berbasis di Amsterdam ini masih pulih dari akhir musim lalu yang luar biasa di mana mereka melepaskan gelar dari posisi yang tampak tak tergoyahkan.
Dengan hanya lima pertandingan tersisa, Ajax unggul sembilan poin dan seolah berlayar mulus menuju juara.
Tapi Ajax entah bagaimana berhasil menyerahkan gelar kepada PSV Eindhoven, dengan dua kekalahan dan dua hasil imbang.
Musim sebelumnya, Ajax mengalami start terburuk sepanjang sejarah, pada satu titik berada di dasar tabel Eredivisie.
Heitinga bermain sebagai bek tengah untuk Atletico Madrid, Everton dan Fulham, pensiun pada 2016 setelah periode singkat kedua dengan klub masa kecilnya Ajax.
Ia tampil 87 kali untuk Belanda tapi dikartu merah di perpanjangan waktu saat kalah 1-0 dari Spanyol di final Piala Dunia 2010.