Potter Hadapi 'Momen Sulit' Saat Tekanan Meningkat pada Pelatih West Ham
Pelatih West Ham yang sedang mendapat tekanan besar yaitu Graham Potter mengakui bahwa kekalahan 2-1 dari Crystal Palace pada hari Sabtu merupakan "momen sulit" saat ia berjuang untuk menghindari pemecatan.
Skuad asuhan Potter sedang terpuruk di zona degradasi Premier League setelah menelan empat kekalahan dari lima laga musim ini.
The Hammers juga tersingkir dari Piala Liga setelah kalah dari Wolves yang berada di dasar klasemen.
Mantan pelatih Chelsea dan Brighton itu hanya meraih enam kemenangan dari 25 pertandingan sejak mengambil alih tugas pada bulan Januari dengan rumor pemecatan semakin kencang sebelum laga West Ham berikutnya melawan Everton pada 29 September.
Mantan pelatih Nottingham Forest Nuno Espirito Santo dan eks pelatih Wolves Gary O'Neil disebut sebut sebagai kandidat pengganti Potter.
Dan setelah pertandingan yang diselingi ribuan suporter memprotes pemilik Hammers David Sullivan serta wakil ketua Karren Brady di London Stadium yang semakin memberontak Potter mengakui "Ini momen sulit pasti."
Ditanya apakah ia masih mendapat dukungan dari manajemen Hammers ia menjawab "Saya tidak punya alasan untuk berpikir sebaliknya.
"Tapi saya juga paham situasi dan hasil pertandingan. Namun saya tidak mengeluh soal dukungan yang saya terima."
Suporter yang marah menuntut perubahan di ruang dewan tapi Potter kemungkinan besar akan menjadi korban dari masalah West Ham.
Jean Philippe Mateta membawa Palace unggul menjelang akhir babak pertama dengan gol yang menunjukkan kelemahan West Ham dalam situasi bola mati.
Meski Jarrod Bowen menyamakan kedudukan tak lama setelah jeda Tyrick Mitchell mencetak tendangan keras yang membuat Potter menderita kekalahan lagi.
"Saat sedang dalam masa sulit bek sayap kiri lawan mencetak gol dengan tembakan voli kaki kanan" kata Potter.
Potter dulu dianggap sebagai bintang pelatih yang sedang naik daun setelah kinerja mengesankannya di Brighton tapi reputasinya tercoreng oleh masa jabatan bergejolak di Chelsea yang berakhir dengan pemecatan setelah kurang dari tujuh bulan.
Diserang sorak sorai "kamu tidak tahu apa yang kamu lakukan" dan "kamu akan dipecat besok pagi" dari suporter West Ham yang murka Potter tampak pasrah dengan nasibnya saat ia mengakui tidak ada pembelaan untuk perjuangan timnya.
"Saya tidak mendengarnya" katanya. "Saya paham kekecewaan mereka tapi tidak ada yang bisa saya katakan."