Manchester United Kehilangan Keunggulan Tiga Kali dalam Duel Sengit 4-4 Melawan Bournemouth

Manchester United Kehilangan Keunggulan Tiga Kali dalam Duel Sengit 4-4 Melawan Bournemouth

Manchester United melepaskan keunggulan sebanyak tiga kali sehingga gagal naik ke posisi kelima di Liga Premier saat Bournemouth menolak kalah dalam hasil imbang yang mendebarkan 4-4 di Old Trafford.

United hanya kalah sekali dalam sepuluh pertandingan terakhir mereka namun Ruben Amorim pasti merasa kecewa karena poin tambahan di kandang terbuang sia-sia meskipun menampilkan serangan terbaik selama masa kepemimpinannya.

Amad Diallo dan Casemiro memberikan keunggulan bagi tuan rumah di babak pertama sebelum dan sesudah penyeimbang dari Antoine Semenyo.

Dua gol Bournemouth dari Evanilson dan Marcus Tavernier dalam waktu tujuh menit di awal periode kedua membalikkan situasi pertandingan.

Setan Merah bangkit kembali melalui tendangan bebas brilian Bruno Fernandes dan gol kedua Matheus Cunha untuk klub tersebut.

Namun setelah gagal mengalahkan Everton yang bermain dengan sepuluh pemain serta West Ham yang sedang kesulitan di kandang baru-baru ini United membiarkan dua poin tambahan lolos begitu saja.

Finis apik Eli Junior Kroupi mengamankan poin bagi Bournemouth yang bahkan seharusnya merebut kemenangan di masa tambahan saat David Brooks dua kali ditahan oleh Senne Lammens.

"Itu pertandingan menyenangkan bagi semua orang di rumah" kata Amorim.

"Ketika Anda menang di luar Anda harus menang di kandang. Penampilan hari ini berbeda dari dua pertandingan kandang terakhir.

"Hasilnya sama itu mengecewakan tapi penampilannya berbeda."

Seri tanpa kemenangan Bournemouth bertambah menjadi tujuh pertandingan tapi poin tersebut membawa mereka naik ke posisi ke-13.

United melompat di depan Liverpool berdasarkan selisih gol menjadi peringkat keenam.

Sulit Dijelaskan

Meskipun mengecewakan Amorim pasti tersenyum melihat lini depan mahalnya mulai berfungsi dengan baik.

Awal cerah tuan rumah dibalas pada menit ke-13 saat Diallo menyundul ke gawang kosong setelah Petrovic hanya mampu menyentuh sundulan Cunha.

Dalam menyerang United tampak sebaik sepanjang musim ini.

Tapi di belakang mereka sangat merindukan kehadiran dan pengalaman Harry Maguire serta Matthijs de Ligt yang cedera.

Bournemouth menyamakan kedudukan melawan arus permainan pada menit ke-40.

Luke Shaw dengan mudah didorong keluar bola memungkinkan Semenyo berlari ke kotak penalti dan melepaskan tembakan rendah keras melewati Lammens untuk gol pertamanya sejak 3 Oktober.

United mengembalikan keunggulan di lima menit tambahan akhir babak pertama sebagian besar berkat Petrovic.

Casemiro menyundul tendangan sudut Fernandes ke arah gawang tapi kiper mantan Chelsea itu seharusnya mudah menangkap sundulan Brasil tersebut.

Tapi semua kerja bagus Setan Merah di babak pertama hancur dalam tujuh menit babak kedua.

Evanilson merebut umpan Tavernier untuk menendang ke sudut jauh hanya 37 detik setelah kick off untuk gol pertamanya sejak Agustus.

Tavernier kemudian menggeber tendangan bebas dari tepi area melewati penyelamahan putus asa Lammens.

Begitu United mengembalikan ketenangan peluang mulai mengalir lagi bagi pasukan Amorim.

Mbeumo melepaskan tembakan di atas gawang dari jarak dekat sebelum Petrovic dengan ragu menangkis usaha keras Cunha.

Sejak Mei 1984 United belum pernah kalah dalam pertandingan kandang liga saat memimpin di babak pertama.

Mereka setidaknya melanjutkan rekor itu saat tendangan bebas brilian Fernandes menemui sudut atas sebelum Cunha menyapu bola masuk ketika Adam Smith gagal membersihkan umpan silang Benjamin Sesko.

Amorim tampak kesal di pinggir lapangan meskipun timnya unggul 4-3.

Suasana Portugis itu semakin buruk enam menit sebelum akhir saat Eli Junior Kroupi menyapu bola masuk.

Dan hanya dua penyelamatan hebat dari Lammens di akhir masa tambahan yang mencegah David Brooks merebut kemenangan bagi Bournemouth di Senin gila di Manchester.

"Sangat sulit dijelaskan karena begitu banyak yang terjadi" kata pelatih Bournemouth Andoni Iraola.

"Saya kira itu menghibur bagi semua orang. Dua tim yang menyerang jauh lebih baik daripada bertahan."