Mahrez Berharap Penampilan Kuat Algeria di Piala Afrika

Mahrez Berharap Penampilan Kuat Algeria di Piala Afrika

Kapten tim Algeria Riyad Mahrez yakin bahwa timnya bisa menebus penampilan buruk di dua edisi terakhir Piala Afrika saat juara 2019 ini bersiap memulai kampanye mereka di Maroko pada hari Rabu.

Ruban Gurun itu meraih gelar AFCON kedua mereka terakhir kali turnamen ini digelar di Afrika Utara enam tahun lalu di Mesir.

Namun pertahanan gelar mereka tiga tahun kemudian di Kamerun berakhir dengan eliminasi di babak pertama hanya dengan satu poin dan mereka juga gagal meraih kemenangan saat tersingkir di fase grup di Pantai Gading pada 2024.

Tidak ada keraguan bahwa kami tidak tampil baik di dua AFCON terakhir tapi itu sudah menjadi masa lalu sekarang Semua itu telah kami tinggalkan katanya Mahrez pada hari Selasa di Rabat tempat Algeria akan bertanding melawan Sudan pada hari Rabu.

Sekarang kami memiliki kesempatan seumur hidup peluang untuk menebus apa yang telah terjadi dan tampil lebih baik Besok saatnya bagi generasi ini.

Algeria akan berusaha memenuhi tagihan mereka sebagai tim keempat terbaik di Afrika menurut peringkat FIFA.

Penampilan kuat di Maroko juga akan mempersiapkan mereka untuk Piala Dunia di Amerika Utara dalam enam bulan setelah Algeria lolos untuk pertama kalinya sejak 2014.

Mantan winger Manchester City Mahrez yang sekarang bermain untuk Al Ahli di Liga Pro Arab Saudi akan berusia 35 tahun pada Februari sehingga turnamen ini mungkin menjadi perpisahan terakhirnya di level internasional.

Tapi ia antusias dengan generasi baru Algeria termasuk penyerang VfL Wolfsburg Mohamed Amoura dan kiper Luca Zidane.

Anak dari legenda Prancis Zinedine Luca Zidane lahir di Marseille dan bermain untuk Granada di divisi kedua Spanyol.

Ia melakukan debut untuk Algeria pada Oktober dan diharapkan bisa menjadi solusi untuk posisi bermasalah bagi pelatih Vladimir Petkovic.

Luca telah berintegrasi dengan baik ke dalam skuad dan berusaha memberikan segalanya untuk tim kata Mahrez yang lahir di Prancis dari ayah Algeria dan ibu Maroko.

Saya tahu namanya adalah beban besar untuk dibawa tapi ia tidak membiarkan itu mempengaruhinya.

Setelah pertandingan hari Rabu Algeria juga akan melawan Burkina Faso dan Guinea Khatulistiwa di Grup E yang sulit dan jalur mereka di fase gugur juga bisa rumit.

Menang di grup berarti bertemu runner up Grup D di babak 16 besar yang mencakup Senegal dan Republik Demokratik Kongo.

Sementara finis kedua berarti bentrokan dengan pemenang Grup F yang mencakup juara bertahan Pantai Gading dan Kamerun.