Kredensial Inter di Laga Besar Dipertanyakan Menjelang Duel Melawan Atletico

Kredensial Inter di Laga Besar Dipertanyakan Menjelang Duel Melawan Atletico

Inter Milan memasuki pertandingan hari Rabu di Atletico Madrid masih terpukul akibat kekalahan derby dari AC Milan dan dengan keraguan tentang kemampuan mereka menangani laga besar di bawah pelatih baru Cristian Chivu.

Empat kemenangan dari empat laga telah memberi Inter peluang besar untuk lolos langsung ke babak 16 besar Liga Champions tetapi kunjungan ke Spanyol ini menjadi ujian pertama sejati bagi kemampuan Eropa mereka.

Rekor sempurna Inter diraih berkat kemenangan atas Ajax, Slavia Prague, Union Saint-Gilloise dan tim kecil Kazakhstan Kairat Almaty, tapi jadwal yang jauh lebih sulit menanti di sisa fase liga.

Setelah melawan Atleti, Inter akan menjamu Liverpool dan pemuncak Liga Inggris Arsenal sebelum bertandang ke Borussia Dortmund di laga terakhir mereka.

Musim lalu 16 poin cukup untuk finis di delapan besar, artinya Inter kemungkinan perlu mengumpulkan empat poin dari laga-laga itu agar terhindar dari play-off.

Tapi catatan mereka di pertandingan penting di bawah Chivu mengkhawatirkan, dengan kekalahan Minggu lalu dari Milan menjadi yang terbaru di laga krusial.

Inter juga kalah dari rival gelar Serie A Napoli dan Juventus musim ini, dengan tim baru Chivu sudah menelan empat kekalahan di liga tertinggi Italia.

"Saya melihat para pemain saya memberikan segalanya di latihan dan saya tidak bisa menunjuk jari, juga tidak ingin membuat alasan apa pun. Kita berada di sini bersama dan semua orang bertanggung jawab, baik untuk yang baik maupun yang buruk," kata Chivu pada Minggu.

Kekalahan dari Milan sangat mengecewakan karena Inter dua kali membentur tiang gawang, sementara Hakan Calhanoglu yang biasanya bisa diandalkan gagal menendang penalti.

"Kita semua bisa tampil lebih baik, kita bisa mencetak gol lebih awal, atau menangani momen pertandingan dengan lebih baik. Kini kita harus bangkit," tambah Chivu.

Chivu Sang Pemula

Chivu asal Rumania, yang pernah meraih treble bersama Inter di bawah Jose Mourinho pada 2010, diberi salah satu tugas terbesar di sepak bola Eropa hanya beberapa laga ke dalam karier kepelatihannya di level senior.

Pria berusia 45 tahun itu menyelamatkan Parma dari degradasi setelah menggantikan Fabio Pecchia pada Februari, dan meski penampilan Inter menyembunyikan status pemula dia belum meyakinkan di panggung terbesar.

Yang membuat tugas Inter lebih sulit adalah absennya bek sayap kunci Denzel Dumfries, yang bersama Federico Dimarco di sisi kiri memberikan lebar krusial pada serangan, serta ancaman gol.

Dumfries sudah mencetak gol di dua laga Liga Champions Inter tapi cedera pergelangan kaki akan membuat pemain internasional Belanda itu absen hingga bulan depan.

Itu menjadi masalah karena pengganti biasa Dumfries yaitu Matteo Darmian masih belum pulih dari cedera betis dan Carlos Augusto, yang menggantikan Dimarco, tidak banyak berbuat di sisi berlawanan lapangan.

Atletico kalah dari Liverpool dan Arsenal di Liga Champions tapi sedang dalam tren lima kemenangan beruntun di semua kompetisi dan hanya tertinggal empat poin dari pemuncak La Liga Real Madrid.

Juan Musso memulai sebagai kiper Atletico dalam kemenangan 1-0 mereka di Getafe dengan penjaga gawang utama Jan Oblak cedera saat tugas internasional bersama Slovenia. 

Pemain Argentina itu hampir tidak melakukan apa-apa pada Minggu tapi absennya Oblak, dan cedera lutut yang membuat bek Spanyol Robin Le Normand absen, bisa membuka peluang bagi Inter untuk mendekati babak 16 besar.