Konsistensi Jadi Kunci Man City Raih Gelar Juara Kata Guardiola

Konsistensi Jadi Kunci Man City Raih Gelar Juara Kata Guardiola

Pep Guardiola yakin Manchester City bisa bersaing dengan Arsenal merebut gelar Premier League jika mereka terus pertahankan performa seperti saat menang mudah 3-0 atas Sunderland pada Sabtu lalu.

City berhasil memangkas jarak dengan Arsenal di puncak klasemen menjadi dua poin berkat gol dari Ruben Dias, Josko Gvardiol, dan Phil Foden yang membuat Sunderland hanya kalah untuk kali keempat dalam 15 laga sejak kembali ke kasta tertinggi sepak bola Inggris.

Kemenangan yang gampang ini sangat berbeda dengan dua pertandingan terakhir City.

Skuad asuhan Guardiola butuh gol menit akhir dari Foden untuk menang 3-2 atas Leeds pekan lalu setelah sempat memimpin 2-0, dan hampir kehilangan keunggulan 5-1 saat lawan Fulham di hari Selasa sebelum akhirnya menang 5-4.

Kekalahan Arsenal 2-1 dari Aston Villa lebih awal pada hari Sabtu membuka peluang bagi City mendekati rival gelar mereka, dan Guardiola senang karena timnya berhasil ubah pola buruk musim ini dengan tidak lagi menurun di babak kedua.

"Dari pengalaman saya, untuk juara Premier League, semuanya bergantung pada konsistensi. Konsistensi itu lahir dari cara bermain dan seberapa besar kemajuan tim, entah kalah 2-1 atau unggul 4-1," ujar Guardiola.

"Hari ini mungkin jadi salah satu penampilan terbaik musim ini selama 95 menit. Kami punya momentum bagus di babak kedua.

"Itu dimulai sejak laga lawan Wolves di awal musim. Babak pertama bagus sekali, tapi babak kedua kami kesulitan. Kami lakukan hal hal baik di babak pertama lawan Fulham tapi berhenti di babak kedua. Kami bicarakan itu dan alasannya."

Arsenal sudah tiga musim berturut tutup di posisi kedua, kalah dari City di edisi 2022/23 dan 2023/24.

Skuad Mikel Arteta juga masih harus datang ke Etihad pada April, dan Guardiola bilang satu satunya yang bisa dilakukan timnya adalah beri tekanan pada Arsenal yang ingin akhiri penantian 22 tahun untuk gelar juara.

"Di Premier League, kami rasakan Arsenal bakal kehilangan beberapa poin, dan jika ingin ikut bersaing, harus menang laga laga, itu datang dari performa, bukan hari hoki atau aksi keberuntungan," tambah Guardiola.

"Saya ingin lihat tim berkembang. Di babak gugur Liga Champions atau Piala FA, satu laga buruk berarti tamat. Tapi di Premier League, ini perjalanan panjang dan performa yang tentukan apakah kami bertahan atau tidak.

"Lawan Fulham itu tiga poin, tapi kalau kami lanjutkan apa yang dilakukan di babak kedua, peluang kami nol. Kami akan kalah di mana mana."