Frank Lega Setelah Spurs Ringankan Beban Pelatih yang Sedang Tertekan

Frank Lega Setelah Spurs Ringankan Beban Pelatih yang Sedang Tertekan

Thomas Frank menyatakan dirinya "sangat senang" karena berhasil mengakhiri masa sulit Tottenham setelah kemenangan 2-0 atas mantan klubnya Brentford yang sedikit meredakan tekanan pada pelatih asal Denmark yang sedang mendapat sorotan.

Frank merasakan panasnya situasi setelah serangkaian penampilan lemah di kandang dan tiga kekalahan dari empat pertandingan terakhir.

Tapi keputusannya memberi Xavi Simons kesempatan bermain pertama sejak 8 November terbukti krusial dalam kemenangan yang sangat dibutuhkan di Tottenham Hotspur Stadium.

Simons hanya butuh 25 menit untuk mengirim umpan bagi gol pembuka Richarlison sebelum mencetak gol sendiri lewat aksi solo apik di menit ke-43 yang akhirnya memecah kebuntuan bersama klub ini.

Penampilan gemilang Simons membawa Tottenham meraih kemenangan kandang keempat di liga pada 2025.

"(Saya) senang untuknya. Dia telah bekerja keras sekali, dia profesional kelas atas, sangat tekun dan begitu menginginkannya di setiap aspek permainannya, tapi butuh sedikit adaptasi dan tim juga agak kurang selaras," kata Frank tentang Simons.

"Setiap pemain memerlukan tambahan kepercayaan diri dan itu datang dari penampilannya, performa tim serta umpan dan gol yang memberinya langkah lebih ringan dan sentuhan yang lebih baik."

Tottenham sedang dalam tren buruk dengan hanya satu kemenangan dari delapan laga sebelum Frank bertemu lagi dengan Brentford.

Kekalahan lain di kandang setelah kejutan kalah 2-1 dari Fulham akhir pekan lalu akan memicu perdebatan lebih lanjut soal kecocokan Frank untuk jabatan ini.

"(Saya) sangat senang dengan kemenangan itu. Saya rasa itu hal paling penting," ujarnya.

"Yang bisa saya katakan, saya sangat puas dengan penampilan serangan. Itu terlihat lebih tepat."

Pelatih Brentford Keith Andrews pernah bekerja di bawah Frank musim lalu, tapi ia bersikeras tidak ada nuansa tambahan dalam pertarungan head to head pertama mereka.

"Saya bertemu Thomas sebentar sebelumnya tapi tidak, itu sama sekali tidak terasa aneh. Saya hanya sepenuhnya fokus pada pertandingan dan bagaimana jalannya," katanya.

"Babak pertama kami tidak mencapai level yang biasa dan kami berhadapan dengan tim yang meningkatkan performanya dari apa yang saya lihat sebelumnya dan kami harus bertanggung jawab atasnya."