Bayern yang Bergemilang Hadapi Ujian Krisial di Kandang PSG Juara Bertahan
Perjalanan Bayern Munich ke markas juara bertahan Paris Saint-Germain di Liga Champions pada hari Selasa ini menjadi ujian untuk menentukan posisi mereka di antara tim elit Eropa musim ini.
Bayern telah meraih 15 kemenangan dari 15 pertandingan di semua kompetisi sejauh ini, mencetak rekor baru untuk awal musim terbaik di lima liga teratas Eropa.
Awal yang luar biasa ini membuat Bayern bermimpi akan kejayaan di Liga Champions.
Namun menghadapi juara Eropa di kandang mereka sendiri akan memberikan gambaran yang lebih jelas bagi raksasa Bavaria tentang level mereka saat ini.
Bayern telah memulai musim dengan sangat mengesankan, memecahkan rekor yang dibuat oleh AC Milan pada 1992-93.
Bayern hanya tertinggal selama lima menit sepanjang rentetan pertandingan mereka, yaitu pada kemenangan Piala Jerman 4-1 atas Cologne hari Rabu lalu.
Tim Bavaria telah mengalahkan tim yang berada di posisi kedua hingga kelima di klasemen Bundesliga secara domestik, serta pemenang Piala Dunia Antarklub Chelsea.
Pelatih Vincent Kompany membuat Bayern tampil ganas di semua lini, tetapi bintang utamanya tak diragukan lagi adalah Harry Kane.
Bukan hanya puas setelah akhirnya mengangkat trofi musim lalu ketika Bayern juara Bundesliga, Kane telah naik ke level yang lebih tinggi.
Kapten timnas Inggris ini mencetak 22 gol dalam 15 pertandingan di semua kompetisi, tapi dampak kreatifnya sangat penting dengan Jamal Musiala yang cedera dan absen selama enam bulan.
Kompany mulai memainkan Kane sebagai nomor 10 dan mendorongnya untuk turun ke belakang, kadang hingga lini tengah pertahanan.
Bahkan rotasi skuad pun tidak menghentikan mesin Bayern yang terus berjalan.
Pada hari Sabtu, Kompany mendudukkan Kane, winger Luis Diaz dan Michael Olise serta bek tengah Dayot Upamecano di bangku cadangan untuk laga melawan Bayer Leverkusen, tim yang belum pernah dikalahkan Bayern di liga sejak 2022.
Tim Bavaria unggul 3-0 saat turun minum, dengan Serge Gnabry yang bangkit kembali dan pinjaman dari Chelsea Nicolas Jackson yang semakin membaik sebagai pencetak gol.
"Kami telah menang 15 pertandingan, itu bagus. Tapi harus terus berlanjut, belum cukup," kata Kompany kepada para penggemar di Rapat Umum Tahunan Bayern pada hari Minggu.
"Saya janji kami akan lakukan segalanya untuk memberikan musim yang sukses bagi kalian."
PSG Mendominasi di Eropa
Sama seperti Bayern, PSG lebih sering dengan mudah mengatasi rival domestik mereka dan dinilai dari penampilan di Eropa.
Musim lalu, PSG akhirnya tampil di panggung benua, mencapai performa puncak pada waktu yang tepat.
Tim asal Paris memenangkan gelar Liga Champions pertama mereka pada Juni, menghajar Inter Milan di Allianz Arena milik Bayern.
PSG belum mencapai performa maksimal di Ligue 1 musim ini, tapi mereka menyimpan penampilan terbaik untuk Eropa.
Dengan tiga pertandingan yang dimainkan, semua kemenangan, PSG menduduki puncak klasemen Liga Champions, satu posisi di atas Bayern.
PSG menang di kandang Barcelona, menghajar Atalanta dan membantai Leverkusen 7-2 di laga tandang.
"Dua tim papan atas bertemu satu sama lain," ujar direktur olahraga Bayern Max Eberl.
"-Kami pergi ke sana, kami masih tak terkalahkan saat ini. Kami ingin pertahankan itu."