Alonso yang Tertekan Sebut Kondisi Real Madrid Bisa Berubah Cepat

Alonso yang Tertekan Sebut Kondisi Real Madrid Bisa Berubah Cepat

Pelatih Real Madrid yang sedang berada di bawah tekanan, Xabi Alonso, menegaskan bahwa situasi yang dihadapinya bisa berubah dengan cepat menjelang pertandingan krusial Liga Champions melawan Manchester City pada hari Rabu.

Los Blancos hanya meraih dua kemenangan dari tujuh laga terakhir di semua kompetisi, termasuk kekalahan 2-0 dari Celta Vigo pada Minggu di La Liga, dengan media Spanyol melaporkan bahwa Alonso berisiko dipecat jika kalah dari tim Pep Guardiola.

"Ini adalah tim, sebuah klub, kami bersatu, dan sebagai pelatih Real Madrid Anda harus siap menghadapi situasi seperti ini dengan tenang, persatuan, dan tanggung jawab," kata Alonso kepada wartawan pada Selasa.

"Saya sangat menantikan apa yang akan datang, dan itu dimulai besok. Kami tahu ini bisa berubah, dari kemarahan yang ada (pada Minggu), wajar, menjadi kegembiraan menghadapi (City)...

"Baik atau buruk, segala hal bisa berubah cepat di sepak bola, perspektif Anda bisa berubah, dan kami sedang berada di momen itu."

Madrid menunjukkan penampilan terbaik di bawah Alonso minggu lalu dengan mengalahkan Athletic Bilbao 3-0 di San Mames, sebelum runtuh di kandang melawan Celta.

Alonso menyatakan timnya yakin bisa mengalahkan Man City dan penyerang bintang Erling Haaland di Bernabeu untuk memperkuat posisi mereka di tabel fase liga, di mana mereka saat ini berada di peringkat kelima.

"Kami siap secara mental untuk apa yang akan datang, tim bersatu, kami semua yakin bisa menang besok," lanjut Alonso.

"Kami harus bermain dengan kecepatan dan intensitas yang baik, kami harus bersaing, itu tidak diragukan lagi."

Alonso menjawab "ya" ketika ditanya apakah ia memiliki dukungan dari semua pemainnya, yang tercermin dari pernyataan gelandang Aurelien Tchouameni yang membela pelatihnya.

"Dalam laga melawan Vigo, pelatih punya rencana bagus, tapi yang bermain di lapangan adalah para pemain," ujar internasional Prancis itu.

"Jika kami bermain di level kami, kami punya peluang lebih besar untuk menang dalam laga seperti ini, jika kalah 2-0 berarti kami punya masalah di lapangan, intensitas, kesalahan teknis.

"Jadi bukan salah pelatih, kami harus memperbaiki diri dan kami akan melakukannya."